Youngky Hermanto

Tulisan ini telah rampung dan rencananya akan meluncur terbit pada hari Jumat, 2 Mei 2025 lalu.

Kamis pagi, 1 Mei 2025 pengurus dan team berita dikejutkan oleh kabar duka tentang berpulangnya Bapak Thomas Hermanto, suami tercinta dari Aylisia Jusuf sekaligus ayah dari tiga orang putra, Youngky , Willy dan Martin.

Tak ada kata yang dapat mengungkapkan rasa duka itu, tak ada kata penghiburan yang sanggup keluar dari mulut kami. Kami tersentak, tersengat kabar pilu yang datangnya sungguh tiba-tiba tak terduga.

Seperti ungkapan yang sudah sering kita dengar; Manusia hanya dapat berusaha, kehendak Tuhan jua-lah yang menentukan.

Kami hanya sanggup menundukkan kepala panjatkan doa-doa. Putaran layar gambar peristiwa ber-kelebatan muncul silih berganti di kepala tentang kenangan indah bersama almarhum Thomas Hermanto. Yah, banyak sekali kenangan bersama beliau yang kami rasakan. Keluarga Hermanto sejak dulu selalu membuka pintu rumahnya untuk kita semua berkegiatan, melakukan persiapan acara WKICU termasuk latihan choir hampir setiap bulan. Om Thomas mengawali kegiatan kami dengan senyum ramah, dengan sambutannya yang hangat. Ada rasa dan hawa tersendiri yang kami rasakan. Kehadiran beliau di tengah-tengah kami tampak tenang tetapi sangat antusias – Om kerap terlihat sibuk asyik mengabadikan kami lewat photo dan video dari telephon genggamnya. 

“Om Thomas Hermanto, biarlah kami membungkus semua kenangan indah yang pernah kami rasakan bersama Om ke dalam hati kami. Biarlah segala kenangan itu menjadi kerinduan sekaligus keikhlasan kepada kehendak Allah Bapa yang maha kasih. Allah telah mengantarkan Om Hermanto ke dalam kehidupan kita, Dia juga yang akan mengambil Om untuk kembali ke pelukanNya di surga – Selamat jalan dan sampai bertemu kembali. Bersama dengan Paus Franciscus yang telah bersama Om di surga sana, doakan kami yang masih mengembara di dunia ini…”

In Memoriam

Thomas Hermanto

10 Maret 1947 - 1 Mei 2025

———000———

Kami telah menunda terbitnya artikel ini karena berita duka yang menimpa Youngky dan keluarga. Kami sepakat menambahkan kata pengantar ke dalam tulisan sebelum akhirnya kami terbitkan Senin, 5 Mei 2025. Tambahan pengantar ini sebagai pemberitahuan sekaligus penanda peristiwa duka yang mendera keluarga Hermanto, yang kiranya juga dapat menjadi kenangan bagi keluarga, terutama Youngky yang belum genap dua minggu pengangkatannya sebagai ketua WKICU harus merelakan sang ayah kembali ke rumah Allah Bapa di surga.

*****




Cinta Membawanya Kembali Pulang

Ditulis oleh Agem

*Photo: Renata Adjisurya

Sosok pemuda berlogat medok asal Surabaya ini terlihat santai bagai tak punya beban. Kehadirannya selalu saja membawa suasana ceria. Setiap saat tampil penuh senyum sumringah, kocak dan ramah di manapun dan kepada siapapun. Tak heran pemuda gundul yang akrab disapa Youngky ini bisa cepat mengambil hati banyak orang di sekitarnya, baik kalangan tua maupun muda. 

Youngky yang memiliki nama belakang Hermanto adalah orang lama di komunitas kita – lebih tepatnya orang lama yang lama menghilang. Barangkali sekitar lima tahun lebih sempat tak ada kabar berita – bagai ditelan bumi istilahnya. Kemunculan kembali dirinya di komunitas WKICU beberapa bulan belakangan membuat semua kaget sekaligus senang. Lebih kaget dan senang lagi ketika tiba-tiba dia bersedia menawarkan diri siap menjadi ketua berikutnya mengambil beban tanggungjawab yang telah dua tahun dipikul Liony Azali. 

Sudah tentu pergantian pun berjalan mulus tanpa kendala. Misa Paskah, 20 April 2025 di gereja Corpus Christi, Fremont beberapa hari lalu telah men-sah kan dirinya mengambil alih peran ketua WKICU periode 2025-2027. Disaksikan seluruh umat yang hadir, lewat berkat dari Romo Sam Nasada, OFM dan rasa deg-deg-an kedua orang tua dan keluarganya, pentahbisan dirinya sebagai pelayan komunitas terlaksana sudah.

Liony Azali menyerahkan salib tanda penyerahan tugas kepada Youngky ketua baru. *Photo: Anthony Budi Sulayman.

Iyo, aku sempat menghilang cukup lama, diculik makhluk angkasa luar.” Jelasnya sambil cengar-cengir

“Pokoknya gini deh, banyak hal yang terjadi selama kurun waktu itu. Gak perlu aku cerita laaah, nanti jadi gossip. Aku hanya  mengembara mencari arti hidup, hehehe…. dan itu perlu untuk aku kok. Aku belajar banyak dan dapet hikmah dari semuanya. Intinya begini, masih ada hal yang selalu membawaku kembali ke komunitas, yaitu kerinduan dan kecintaanku pada orang-orang di WKICU. Perjumpaan kembali dengan teman-teman lama, para tante dan orang-orang yang dulu aku kenal telah menguatkan. Mereka mendukung dan menerimaku dengan tangan dan hati terbuka. Itulah cinta yang aku rasakan. Energi itu yang menggerakkan aku untuk kembali lagi ke sini.” Jelasnya menambahkan. Kali ini wajahnya serius. 

“Aku ingin membalas cinta dan perhatian mereka dengan mencoba melayani lebih intens, lebih dekat lagi. Aku mau membangun rasa persaudaraan dan saling memiliki yang ada di antara kita saat ini. Itu berkat loh bagi komunitas kita. Aku gak merasakan itu di tempat lain.” Tambahnya lagi dengan wajah lebih serius. Makin serius malah makin lucu si Youngky ini.

Lantas gagasan dan rencana apa yang muncul dari kepalanya yang plontos itu?

“Aku mau mencoba melayani dengan menerapkan tiga hal penting, quality, simple and fun . Dari mendengar keinginan banyak umat, sepertinya sudah pasti mereka juga menghendaki tiga unsur utama yang gak boleh dilupakan dan harus diusahakan, yaitu misa Indonesia, Romo Indonesia dan makanan Indonesia. Khusus untuk makanan Indonesia itu, aku yo mau…sikaaaat!” terangnya sambil tertawa lebar.

Youngky Hermanto adalah anak ke-dua dari pasangan Thomas Hermanto dan Aylisia Jusuf. Pasangan berbahagia ini telah dikaruniai 3 orang anak lelaki. Willy adalah anak pertama sebelum Youngky dan Martin si bontot yang saat ini tinggal dan menetap di Singapore. Dengan mengandalkan jurus mautnya; quality, simple dan fun, Youngky bertekad maju pantang mundur melayani WKICU. 

Jika kita melihat dukungan penuh dari sang papa tercinta, Thomas Hermanto sebelum beliau meninggal dunia – meski terlihat pendiam dan selalu tenang, sang papa ini selalu ada jika dibutuhkan sang anak. Perhatian dan dukungan mama tercinta, Aylisia Jusuf yang pemain piano handal, serta kakaknya, Willy Hermanto, seorang musisi, arranger dan conductor piawai yang juga siap sedia mendukung, wajar lah jika Youngky merasa optimis mampu mencapai “quality” yang diharapkan itu.

Dukungan keluarga luar biasa ditambah cara pendekatan persuasive penuh dagelan dan pesona keceriaan, apalagi yang masih kurang?

Dari kiri-kanan: Youngky, Willy, Wenny (istri Willy) dan Livvy (putri/cucu). Aylisia Jusuf dan Thomas Hermanto (almarhum). *Photo: Doc.Keluarga.

Dari kiri-kanan: Martin, Youngky, istri dan anak-anak Martin, Thomas Hermanto dan Aylisia Jusuf (belakang), Livvy, Willy dan Wenny. *Photo: Doc.Keluarga.

Bagaimana dengan simple dan fun?

“Aku ingin merangkul kembali orang-orang lama, menjaga dan merawat orang-orang yang sudah ada saat ini, dan sedapat mungkin ingin menarik orang-orang baru. Aku perlu banyak dukungan dari banyak orang, terutama yang sudah lama membantu di dalam mengurus komunitas kita. Mereka lebih tahu dan ngerti daripada aku. Aku memohon mereka untuk membantu, dan aku akan mendukung mereka sepenuhnya. Aku percaya bahwa mereka semua mencintai komunitas ini dan ingin yang terbaik. Aku akan berusaha mengarahkan, menggerakkan agar seirama, se-iya se-kata. Semoga dengan begitu semua menjadi simple. Apapun akan terasa gampang kok jika dilakukan bersama” kata anak ke dua dari tiga bersaudara ini dengan mata berbinar.

Dia juga menambahkan tentang segala harapan dan keinginannya untuk bisa lebih mengakrabkan hubungan antar umat, agar saling mendukung dan bisa saling menghargai satu sama lain. Untuk menggenapkan rencananya itu, jauh hari sebelum menjabat sebagai ketua, Youngky secara pribadi sudah menghubungi satu persatu orang-orang yang selalu setia melayani komunitas. Bertanya sana-sini, kiri-kanan, atas-bawah – mengumpulkan bahan sebanyak-banyaknya tentang apa yang telah terjadi dan apa yang menjadi masalah serta kendala yang dihadapi komunitas. Setelah merasa cukup, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (seperti Bung Karno dalam menyusun proklamasi kemerdekaan) dia mulai merenung dan mengamati. Menyusun strategi sambil mencari jawaban di keheningan malam bagaimana meramu formula yang bisa memadukan ke-tiga hal itu dalam setiap rencananya. 

Well, untuk yang belum mengenal Youngky, bukan hal yang mustahil baginya jika harus menyelipkan kata fun di dalam rencana-rencananya, karena fun itu seperti sudah menjadi nama tengahnya sejak lahir….

*Photo: Doc. Pribadi

“Mereka mendukung dan menerimaku dengan tangan dan hati terbuka. Itulah cinta yang aku rasakan. Energi itu yang menggerakkan aku untuk kembali lagi ke sini.” 





Previous
Previous

Suka Cita Romo Fransiskus Assisi Santoso, SVD

Next
Next

Time Management for Catholics